//]]> KISAH NABI SULAIMAN MEMBERI MAKAN SELURUH MAKHLUK - SPIRIT MUSLIM (SPIRUM)

June 10, 2017
6



Spirit Muslim. Nabi Sulaiman A.S merupakan salah satu dari beberapa utusan pilihan Allah S.W.T yang telah diberikan beberapa anugerah. Sebut saja kekuasaan yang ia miliki didunia ini, putra nabi Daud ini sudah terkenal akan kekuasaannya yang sangat luas hingga beliau mampu menguasai bangsa jin dan hewan bahkan mampu berkomunikasi dengan mereka. Tidak hanya itu saja, Allah juga memberikan anugerah kepada beliau untuk menguasai angin serta mengatur berbagai pergerakannya. Kekayaan yang dimiliki Nabi Sulaiman pun juga melimpah.
Konon kekayaan orang-orang terkaya zaman sekarang tidak mampu menandingi kekayaan nabi Sulaiman tersebut. Bahkan Bill Gates yang terkenal akan harta kekayaan era ini pun diperkirakan kekayaan yang dimiliki hanya 8% dibandingkan dengan kekayaan nabi Sulaiman. Subhanallah. Meskipun beliau memiliki harta yang melimpah dan kekuasaan yang sangat luas, namun hal tersebut tidaklah menjadikannya sombong dan takabur.

Baca juga: pertemuan nabi khidir dengan nabi musa, hikmah sang hamba yang alim

Hingga saat ini kekayaannya masih menjadi perbincangan hangat ditengah pemburu harta karun. Bagaimana tidak, kisah-kisah masa lalu yang menceritakan tentang harta nabi Sulaiman membuat orang-orang tergiur untuk menemukan sisa-sisa kekayaannya yang mungkin saja masih terpendam.


Hingga terlampau kayanya, terdapat salah satu kisah yang cukup familiar di kalangan masyarakat adalah ketika nabi Sulaiman ingin memberi makan seluruh makhluk. Beliau berpikir kekayaan yang dimilikinya terlampau banyak sehingga dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan semua makhluk yang ada di darat, laut, serta udara.

Kisah ini tertulis dalam kitab Durrotun Nasihin Fil Wa'izin Wal Irsyad karya Syekh 'utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir Al-Khowbawiy. Beliau merupakan ulama yang hidup pada tahun 13 H. Beliau menyatakan didalam kitabnya ini salah satu kisah nabi Sulaiman A.S. yang dikutip dari Badi'ul Asror pada majlis ke 59 halaman 218 dalam pembahasan "Hijrah Untuk Taat Pada Allah".

Dikisahkan pada suatu ketika beliau memohon kepada Allah bahwa beliau ingin membagikan rezeki yang ia miliki kepada seluruh makhluk dengan memberinya makan. Beliau memohon kepada Allah untuk melakukannya selama satu tahun penuh. Namun Allah memberikan peringatan kepada Nabi Sulaiman bahwa ia tidak akan mampu untuk melakukannya.

Masih dengan tekadnya yang kuat, Nabi Sulaiman kembali memohon bermunajat kembali kepada Allah namun kali ini ia memohon hanya selama 1 hari penuh untuk memberikan makan kepada seluruh makhluk tersebut.

"Ya Allah izinkanlah bagiku barang sehari saja", pinta nabi Sulaiman. Maka Allah mengabulkan permohonan nabi Sulaiman tersebut.

Mengetahui permohonannya telah dikabulkan dan Allah mengizinkannya, mulailah nabi Sulaiman memerintahkan semua pasukan yang ia miliki, mulai dari bangsa manusia, jin, hingga hewan. Mereka semua diperintahkan untuk mengabarkan kepada seluruh makhluk untuk menghadiri jamuan Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman kemudian bergegas memerintah juru masak untuk memasak dan mendatangkan apa saja yang diperlukan untuk hidangannya tersebut. Selama 40 hari para juru masak tersebut memasak hidangan yang diperintahkan oleh Nabi Sulaiman.

Setelah masakan matang, masakan pun dijaga baik-baik, anak-anak kecil tidak diizinkan mendekatinya agar tidak merusak keadaan makanan yang hendak disajikan itu. Kemudian nabi Sulaiman memerintahkan agar seluruh makanan diatur dipadang yang luas. Setelah diatur sedemikian rupa, diperkirakan panjang dan lebar seluruh makanan yang dihidangkan tersebut memiliki jarak perjalanan satu bulan menggunakan kuda.

Akhirnya persiapan pun telah selesai. Lalu Allah S.W.T memberi wahyu kepada nabi Sulaiman, "Makhluk manakah yang akan memulai ?".

Nabi Sulaiman menjawab: "Mereka yang menetap di darat dan di laut".

Allah S.W.T lantas memerintahkan ikan-ikan yang ada di laut dari golongan ikan-ikan besar seperti paus, hiu, kakap, dan lain-lain untuk memenuhi panggilan nabi Sulaiman. Dari sekian banyak ikan di lautan, Allah mendatangkan terlebih dahulu ikan Nun. Ikan yang memiliki ukuran sangat besar. Ikan ini kemudian bersiap-siap melahap semua hidangan yang telah disajikan oleh Nabi Sulaiman tersebut.


Kemudian ikan itu mengangkat kepalanya sembari berbicara kepada nabi Sulaiman, "Hai nabi Sulaiman, sesungguhnya Allah telah menitipkan rezekiku berada ditanganmu hari ini" ujar ikan Nun.

"Makanlah dan ambillah makanan itu hingga engkau merasa kenyang", tutur nabi Sulaiman. Ikan itu pun segera melahap hidangan yang telah disediakan oleh nabi Sulaiman. Tidak disangka, hanya dalam hitungan detik seluruh hidangan itu habis dilahap tanpa tersisa oleh ikan Nun.

"Hai Sulaiman, kenyangkanlah perutku, kini aku masih merasa lapar", ujar ikan Nun.

Nabi Sulaiman pun menjawab: "Belum kenyangkah kamu ?".

Ikan Nun pun kembali menjawabnya: "Hingga saat ini aku masih belum terasa kenyang".

Nabi Sulaiman akhirnya tidak mampu menyajikan hidangannya lagi, karena semua hidangan yang ada telah di habiskan oleh ikan Nun. Seketika itu juga nabi Sulaiman sadar akan kelemahannya dan bersujud memohon ampunan kepada Allah. Nabi Sulaiman sadar bahwa kekayaan yang demikian melimpah ruah tidak mampu memuaskan makan dari seluruh makhluk seperti yang dipikirkannya. Bahkan hidangan yang begitu banyaknya ternyata masih kurang untuk memenuhi rasa kenyang satu ikan itu. Nabi Sulaiman pun lantas bersabda, "Maha suci Allah yang telah menjamin rezeki setiap makhluknya".

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِى الْأَرْضِ اِلاَّ عَلَى اللّهِ رِزْقُهَا وَ يَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَ مُسْتَوْدَعَهَا, كُلٌّ فِى كِتَابٍ مُّبِيْنٍ

Artinya: "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah lah yang memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya, Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)". (Q.S. Hud: 6).

Dengan kejadian tersebut, nabi Sulaiman mulai tersadar bahwa sesungguhnya hanya Allah saja lah satu-satunya dzat yang dapat memberi rezeki kepada semua makhluk hingga makhluk tersebut merasa kenyang dan tidak merasa lapar lagi. Hanya Allah yang bisa menjamin rezeki semua makhluk yang ada dimanapun dengan keadaan cukup, tanpa merasa kekurangan maupun kelebihan. Semuanya dapat tercukupi dengan sangat sempurna. Begitulah Allah memperingatkan utusannya. Allah selalu mempunyai cara untuk mengingatkan para utusannya sekaligus sebagai pelajaran berharga bagi seluruh umat. Tidak ada seorang manusia maupun makhluk apapun yang dapat menggantikan kedudukan Allah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan rezeki manusia, terlebih bagi seluruh makhluk ciptan-Nya. Wallahu a'lam.

6 comments: